Pages

Monday 16 February 2015

Presiden Jokowi Semakin Bingung, Negeri Semakin Hancur

Beberapa waktu ini masyarakat disuguhkan oleh drama unik dinegeri ini. Seakan saya teringat oleh film alangkah lucunya negeri ini. Ternyata film itu seakan nyata saat ini. Sejak pengangkatan Menteri yang penuh dengan dilema. Awal dari kebingungan Jokowi. Rencana awal ingin merampingkan kabinet tapi ternyata jumlah kabinet semakin gemuk. Semakin banyak lembaga yang setingkat Menteri. 

Sebagai contoh Kepala Staf Kepresidenan yang dulunya tidak ada. Menteri tidak bertambah, namun lembaga atau jabatan setingkat menteri semakin bertambah. Hanya sedikit bermain bahasa saja. Setelah itu Jokowi juga dibingungkan oleh Menteri dan pejabat yang tak boleh merangkap pengurus partai. Tapi nyatanya Nyonya Puan Maharani masih aktif dipartai. Bahkan, Jaksa Agung yang seharusnya independenpun dijabat oleh politikus. 

Tentu ini menjadi kebingungan yang terus menerus. Seakan menguatkan dugaan bahwa jabatan itu tidak bisa lepas dari partai. Istilah bagi-bagi kursi pun kembali terjadi cuma diubah bahasa menjadi pemilihan pejabat yang profesional. Lucunya negeri ini, semakin lucu ketika baru-baru ini terjadi pemilihan Kapolri yang juga tidak lepas dari partai. Kalau kemarin Jaksa dari partai Nasdem, sekarang Kapolri didukung oleh PDIP. Ini kembali menguatkan bahwa ada bagi kursi yang telah diatur oleh Partai Penguasa. Semoga hal ini tidak terjadi pada penegak hukum lain seperti TNI dan KPK. 

Belum usai permasalahan Kapolri yang saat ini semakin menimbulkan konflik yang memanas. Membuat Presiden Jokowi semakin bingung. Ternyata sangat sulit menjadi pemimpin. Banyak tekanan terjadi dimana-mana. Terkadang bukan keinginan hati yang bermain, tapi lebih kepada mengikuti keinginan para mafia yang mendukungnya. Berani macam-macam pada mafia maka akan diganggu proses kepemimpinannya. Inilah hal yang membuat masayarat ada yag heran, menangis, bahkan tertawa. 

Setelah sebelumnya Calon Kapolri ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Polisi ingin menunjukkan taringnya melalui penetapan wakil ketua KPK menjadi tersangka pula. Kegaduhan antara kedua penegak hukum ini juga menimbulkan kegaduhan dikalangan bawah. Akar rumput seakan bergoyang. Semakin membingungkan buat Jokowi atau Jokowi yang membingungkan. 

Masyarakat menuntut pencalonan Kapolri dibatalkan sementara elite partai yang juga mengatasnamakan wakil rakyat menginginkan Kapolri langsung dilantik. Dilema Presiden Jokowi semakin lengkap. Calon Kapolri pun tidak mau mengundurkan diri sebagaimana pejabat-pejabat sebelumnya yang mengundurkan diri setelah ditetapkan menjadi tersangka. Bahkan, calon Kapolri itu pun menggunakan kekuasaan dan keleluasaan serta keungannya dengan mengajukan pra peradilan untuk menuntut status tersangkanya dicabut. Dan anehnya lagi pengadilan mengabulkan permohonan calon Kapolri tersebut. Pertama dalam sejarah status tersangka yang sudah ditetapkan lembaga hukum dicabut oleh pengadilan dan dinyatakan tidak sah. 
 
Padahal semua lembaga penegak hukum tentu memiliki dasar dalam penetapan tersangka itu. Jokowi semakin bingung atau Jokowi yang membingungkan. Presiden tidak bisa mengontrol lembaga yang ada di bawahnya sehingga menimbulkan kegaduhan di dalamnya. Lembaga penegak hukum saat ini saling menunjukkan taringnya seakan merekalah yang paling benar. Berbagai pasal dibantah dengan pasal lainnya.
Sehingga sebagai masyarakat awam berpikir bahwa apa mungkin setiap lembaga penegak hukum punya undang-undang masing-masing. Beda versi padahal kasusnya sama. Inilah yang semakin menimbulkan kebingungan itu. Lembaga Hukum saling menyudutkan, saling serang dan saling angkuh. Ini akan membuat negeri ini semakin kacau. Jokowi semakin bingung, negeri semakin hancur. 

Kami mengharapkan kekuasaan dan kedaulatan Jokowi sebagai presiden perlu ditunjukkan. Fungsi pemimpin adalah mengontrol dan mengatur bukan hanya memantau dan memberikan komentar. Semoga kebingungan ini tidak semakin larut dan semoga negeri ini tidak semakin hancur. Karena kekuatan Jokowi sebagai presiden sangat dibutuhkan. Harapannya, semoga tindakan dan keputusan Presiden segera diwujudkan, demi kepentingan rakyat dan kestabilan kondisi negeri ini agar tidak semakin hancur. Wallahu'alam..

  Wallahu'alam...