Pages

Saturday 22 December 2012

Sang Ploklamator " Bukan " Sang Pahlawan



10 November diperingati sebagai hari pahlawan di negeri tercinta Indonesia. Hari pahlawan yang menjadi hari tersendiri sebagai penghargaan bagi jasa-jasa para pahlawan negeri ini. Begitu banyak pahlawan yang kita kenal seperti Cut Nyak Dhien, Hasyim Asyari, Imam Bondjol dan lain sebagainya yang bergelar sebagai Pahlawan Nasional. Banyak sejarah mencatat bahwa perjuangan bangsa ini dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan begitu berat. Banyak korban berjatuhan. Harta, tahta, dan nyawa menjadi taruhan dalam setiap peperangan yang terjadi selama lebih dari 3 setengah abad. Penderitaan yang dirasakan pejuang masa lalu menjadi kenikmatan yang dapat dirasakan oleh anak cucu mereka saat ini. Kita bisa merasakan bagaimana arti dan manfaat dari kebebasan yang telah kita peroleh

Sebagai mahasiswa tentu harus sadar bahwa perjuangan masa lalu tidak lah berat. Tidak ada kenikmatan yang dapat dirasakan tanpa melalui perjuangan. Tapi ketika hari itu tiba, tepat pada tanggal 10 November 2012 Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan anugrah gelar “ Pahlawan Nasional “ kepada sang proklamator sekaligus Presiden pertama negeri ini Dr. ( HC ). Ir. H. Soekarno atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Bung Karno di Istana Presiden yang diterima oleh Megawati Soekarnoputri. Tentu selaku mahasiswa saya merasa bangga ketika ada penganugerahan itu, namun yang menjadi pertanyaan dan kejanggalan dipikiran seorang mahasiswa adalah mengapa gelar itu baru sekarang?