Alhamdulillah, saya diberi
kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan Dream Maker 2015 yang
diselenggarakan oleh komunitas pemuda di Provinsi Aceh yang bernama The Leader.
Komunitas yang selama ini konsen dalam membangun mimpi dan saling berbagi inspirasi
dikalangan pemuda. Berbekal keinginan untuk memperoleh pengalaman dan inspirasi
dari 50 pemuda terpilih dari seluruh Indonesia, akhirnya saya berangkat dari
Kota Malang menuju Kota Banda Aceh, Provinsi dimana saya lahir dan dibesarkan.
Dengan sangat antusias, saya mengikuti kegiatan Dream Maker Camp 2015 yang
bertempat di Hotel Rumoh PMI Banda Aceh, mulai tanggal 2 sampai 5 April 2015. Saya
berangkat dari Bandara Surabaya dan tiba di Medan pada tanggal 25 Maret 2015,
lebih awal dari jadwal kegiatan. Karena sebelum kegiatan, saya ingin berbagi inspirasi
dengan pemuda/i yang ada di kampung halaman saya yaitu Kabupaten Aceh Timur.
Kegiatan Dream Maker pun dibuka
pada tanggal 2 oleh bapak Mardi Wu, CEO Nutrifood Indonesia yang menjadi mentor
dari kegiatan ini. Dari awal, saya sangat terkesan oleh rangkaian kegiatan ini.
Ya, kegiatan yang mengajak kami untuk bermimpi dan membuat cara mewujudkan
mimpi itu. Pak Mardi, mengajarkan kami bahwa setiap orang harus punya mimpi dan
setiap orang akan mampu mewujudkan mimpinya. Dan disanalah saya dipertemukan oleh
oleh sosok inspiratif yang sungguh yang luar biasa, dan mereka menjadi seperti
itu berkat mimpinya. Tidak ada mimpi yang terlalu besar dan tidak ada mimpi yang
terlalu kecil semua tergantung seberapa besar usaha kita untuk mewujudkan mimpi
itu, kata-kata dari kak Triya Founder dari Griya Schizofren. Selain Pengisi
acara yang luar biasa dari berbagai latar belakang yang berbeda seperti Founder
Sahabat Pulau, Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Kepala BkkbN Aceh, dan masih
banyak lagi dari mereka yang menggugah semangat peserta untuk action menjadi lebih baik.
Selain pembicara yang hebat, saya
dipertemukan oleh 49 peserta lainnya yang juga sangat luar biasa. Mereka
memiliki bakat dan ciri khas masing-masing. Banyak yang sudah mengikuti
berbagai kegiatan ke luar negeri, menjadi pembicara diberbagai forum, mampu 23
bahasa asing, dan masih banyak lagi yang mereka semua adalah orang-orang
berpengaruh dalam komunitasnya. Mereka memberikan inspirasi dan semangat
tersendiri untuk terus saling berbagi dan memberi manfaat begi sesama. Dan
ternyata mereka semua adalah para pemimpi yang terus berusaha mewujudkan satu demi
satu mimpinya.
Kegiatan ini membuat saya
teringat akan mimpi yang pernah saya tulis dan menjadi kenyataan. Ya, saat SMA tahun
2008 saya menulis keinginan dalam sebuah buku yang menjadi dream book bahwa saya harus menjadi juara nasional. Saat itu, saya
tidak tau bagaimana caranya, semua orang tertawa ketika saya mengungkapkan itu.
Guru, teman, dan saya sendiri tidak yakin untuk mampu mewujudkannya. Namun saya
membayangkan alangkah indahnya kalau mimpi itu menjadi kenyataan. Ternyata,
aktifitas yang kita lakukan menggiring kita untuk mencapai mimpi itu. Dan 2
tahun kemudian, mimpi itu menjadi nyata karena saya meraihnya sebagai juara I
olimpiade penelitian tingkat nasional dan mendapat medali emas dan uang 10 Juta Rupiah. Hanya air mata
sebagai gambaran perasaan saya waktu itu. Pak Menteri dan jajajarannya mengucapkan
selamat dan mengalungkan medali itu. Saya masih belum percaya awalnya, dan saya
berpikir ini hanya mimpi, teryata benar bahwa itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Dream Maker 2015 mengajarkan saya arti sebuah mimpi dan memahami mimpi yang
sangat berarti. Kami adalah para pemimpi yang akan terus mewujudkan mimpi kami
satu demi satu, tahap demi tahap, hingga kami menjadi para pemimpi yang sesungguhnya.
Bersama 49 pemuda ditambah saya menjadi 50, kami di “paksa” untuk memikirkan
mimpi kami dan kami menulis mimpi itu. Bayangkan mulai acara jam 6 pagi dan
selesai jam 12 malam kami terus “berlari” untuk mengejar mimpi kami yang selama
ini masih tertidur. Dan akhirnya kami mampu untuk membuat mimpi kami dan
memahami cara untuk mewujukan mimpi itu. Terkesan, bahagia, dan bersyukur
adalah perasaan yang tergambar setelah mengikuti kegiatan itu. Terima kasih
para the leader yang telah “memaksa” kami untuk tidak bermimpi diwaktu tidur,
tapi menggiring kami untuk bermimpi diwaktu sadar. Dan kami semua yakin mimpi
yang kami tulis di Aula Rumoh PMI itu akan menjadi kenyataan 5 sampai 10 tahun
yang akan datang. Terima kasih, dan selamat bermimpi.
Wallahu’alam.
Mantap
ReplyDeletesemoga terwujud semua mimpi-mimpi itu
ReplyDeleteAmiin.. Terimakasih Babe..
DeleteMohon doa dan bimbingannya..