Setiap manusia memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik.
Manusia yang terus memberikan kebermanfaatan bagi manusia yang lainnya. Dibalik
peristiwa ternyata mengandung berbagai hikmah. Dan dibalik cerita ternyata
terbesit makna yang mampu memberikan pembelajaran bagi yang mendengarkan. Saya
mencoba mendengarkan berbagai cerita dari orang-orang yang selama ini
menginspirasi, dari mereka yang ternyata memiliki segudang prestasi. Dari
cerita itu saya mencoba untuk mengambil pelajaran yang tentunya akan sangat
bermanfaat bagi perjalanan kehidupan.
Kembali saya ditunjukkan kebesaran Allah yang luar biasa. Allah
menunjukkan kebesarannya melalui berbagai cara dan kejadian. Malam ini
kebesaran itu kembali ditunjukkan melalui orang yang selama ini dekat dengan
saya. Ya, sosok yang mengikuti jejak saya di Kota Malang. Sebut saja namanya
Lala atau lebih dikenal dengan panggilan Nabila Zatalini. Satu alamamater
sewaktu SMA sampai saat ini diperguruan tinggi. Sosok yang selama ini dikenal
dilingkungannya sebagai seorang yang bisa dibilang tomboy dan masih tergolong
menyukai hal yang selama ini disukai oleh umumnya para pemudi.
Namun, beberapa hari ini banyak hal yang membuat diriku sedikit
“terkejut” akan perubahannya. Ya, DIA BERUBAH !! Berubah dalam hal kebaikan
tentunya. Walaupun orang yang sekilas melihatnya terkejut akan perubahan itu.
Karena mungkin dianggap terlalu cepat dan tiba-tiba. Perubahan yang dimaksud
berawal dari pakaian yang terlihat lebih sopan dari biasanya. Menggunakan
jilbab yang syar’i, dan pakaian yang muslimah membuatnya terlihat lebih anggun
dengan perubahannya. Banyak orang terkejut dengan penampilannya itu, padahal
itu merupakan penampilan yang seharusnya dilakukan oleh setiap muslimah. Itulah
manusia, kebiasaan yang terkadang mengalahkan kebenaran. Banyak temannya yang
juga teman saya bertanya kepada saya tentang perubahan itu. Ada angin apa? Atau
dapat hidayah dari mana?
Sehingga malam tadi saya mencoba untuk mengajak bercerita dan
sharing tentang perubahan yang dianggap orang lain tiba-tiba. Ternyata, hal
unik dialami. Kesadaran yang muncul hanya karena mengingat usia yang sudah
berkepala dua, dan melihat kejadian-kejadian dilingkungan sekitar membuatnya
bertekad untuk lebih mendekatkan diri pada sang pencipta. Sangat tertarik
ketika saya mendengar ceritanya yang mencoba untuk menjadi sosok wanita
muslimah yang memang sudah kodratnya berpakaian seperti itu. Seharusnya kita
lebih aneh, ketika melihat muslimah yang tidak pakai jilbab atau berpakaian
ketat. Sehingga, tentu yang dilakukan Lala bukan hal yang luar biasa menurut
saya dan bukan sesuatu yang aneh. Karena memang seharusnya seperti itu.
Inilah yang masih menjadi permasalahan di lingkungan kita. Terlalu
banyak orang salah sehingga ketika ada yang benar terkadang itu dianggap salah.
Apakah kesalahan dan kebenaran itu berdasarkan suara terbanyak? Tentu Tidak.
Berubah atau Bahasa kerennya dianggap hijrah kea rah yang lebih baik memang
sudah menjadi kewajiban kita sebagai hamba Allah. Berubah yang dulunya tidak
Shalat menjadi Shalat, hijrah dari yang dulunya tidak berhijab menjadi
berhijab, berubah dari yang dulunya masih suka main game menjadi suka mengaji.
Perubahan itulah yang sesungguhnya saat ini sangat diharapkan oleh keadaan.
Dengan perubahan itulah sesungguhnya kita akan bisa berbenah menjadi lebih
baik. Kita bisa mengenal diri sendiri dan memahami orang lain. Perubahan kearah
yang lebih baik yang tentunya akan bermanfaat bagi diri kita dan bagi
orang-orang yang ada disekitar kita. Nah, dengan demikian justru perubahab itu
WAJIB dilakukan bagi mereka yang merasa masih belum maksimal. Contoh, ketika
malas menulis skripsi tentu itu juga perlu perubahan dalam pola konsultasi dan
pola pembagian waktu dalam menulis skripsi, hehehe..
Saya jadi teringat tentang sosok kakak sepupu saya yang dulu juga
tomboy, nakal dan menjadi anak pesantren. Namun saat kuliah perubahan itu juga
muncul, menjadi sosok yang kalem, anggun, syar’i, dan menjadi sosok wanita yang
menjaga kodratnya. Hingga lulus menjadi guru dan memiliki 3 putra saat ini.
Perubahan yang dilakukan itu membuatnya melahirkan sosok putra yang menjadi
penghafal Qur’an, Fathan anak pertama yang masih berumur sekitar 6 tahun mampu
menghafal hamper 3 juz secara Fasih, dan Fathir putra keduanya yang masih
sekitar 3 tahun sudah mampu menghafal jus 30, walaupun belum bisa membaca
Qur’an tapi dia mampu menghafal dengan fasih dan lancar.
Bersama mereka ( Fathan dan Fathir )
Ini adalah bukti bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang terus
berusahan menjadi lebih baik dan menjalankan kebaikan. Allah mencintai
perubahan dan Allah akan sangat menyayangi orang-orang yang berusaha membuat
perubahan bagi dirinya maupun lingkungannya kearah yang lebih baik. Sehingga
kenapa kita sering ragu untuk berubah dan kenapa kita sering takut untuk
merubah padahal kita tau perubahan itu baik dan mampu untuk kita lakukan.
Marilah kita terus berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sukses untuk
Lala, tetap semangat dan menginspirasi orang-orang yang butuh perubahan. Sukses
juga untuk adek Fathan dan Fathir semoga hafalannya terus bertambah dan menjadi
Hafidz yang mampu menjalankan dan menebarkan kebaikan. (dcp)
MashaAllah,,, super x bang dwi ini.. 😊😊😊
ReplyDeleteMashaAllah,,, super x bang dwi ini.. 😊😊😊
ReplyDelete