Pages

Thursday, 27 August 2015

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Masjid




Dalam beberapa kesempptan saya mengunjugi berbagai kota yang ada di Aceh. Hampir seluruh kota diprovinsi paling ujung sumatera ini saya singgahi. Berawal dari kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 saya mencoba untuk menjelajah berbagai pulau yang ada di Provinsi Aceh. Tidak lupa saya mengunjugi daerah dimana saya dilahirkan, Kota Langsa. Selain melihat pengungsi rohingya saya juga berkeliling untuk mengetahui berbagai perkembangan kota Langsa saat ini. Ternyata luar biasa, perkembangan kota yang lumayan baik dilihat dari berbagai insfrastruktur dan fasilitas umum yang semakin baik.

Merasakan juga beribadah Shalat Jum’at di masjid kebanggaan masyarakat Kota Langsa, Masjid Agung Darul Falah. Masjid yang nyaman dan besar itu terlihat sangat kokoh dan siap menambung ribuan jamaah. Terkejut ketika mendengar kas masjid yang luar biasa besar. Baru kali itu saya mendengar kas Masjid Milyaran rupiah. Dana kas masjid itu mencapai 1 Miliyar 300 juta sekian. Angka yang cukup fantastis saya kira untuk ukuran masjid di salah satu kota di Indonesia.

Langsung terlintas pikiran saya tentang pengembangan masyarakat yang berbasis masjid , sebagai mana yang telah dilakukan oleh kampus UIN Maliki di Kabupaten Malang. Pemberdayaan masyarakat yang berpusat di Masjid, pengembangan masyarakat melalui masjid. Sehingga masyarakat sejahtera secara perekonomian maupun ilmu pengetahuan. Semuanya berpusat atau bertumpu di Masjid.

Seperti halnya masjid yang ada di Jogja, Masjid Jogokaryan yang telah sukses mengembangkan metode seperti ini. Kas Masjid yang dimanfaatkan sebagai badan usaha seperti ketering, penginapan, took, dan lain sebagainya. Sehingga melalui badan usaha itulah perputaran kas masjid menjadi bermanfaat tidak hanya bagi masjid tapi juga masyarakat yang ada di sekitar itu. Bahkan di Masjid Jogokaryan ada penghargaan bagi mereka yang jamaah subuhnya paling banyak maka akan diberangkatkan umrah melalui dana yang dikelola melalui masjid.

Sangat indah bila hal seperti ini menjadi tradisi di setiap masjid di Indonesia. Saya membayangkan jika kas tersebut Mlilyaran tersebut digunakan untuk membangun usaha seperti toko pakaian muslim,buku, atau bahkan usaha warung kopi disekitar masjid yang memang strategis di kawasan itu. Sehingga para jamaah masjid makin ramai dengan adanya warung kopi. Dan penghasilan dari usaha itu mampu untuk menambah kas masjid dan mampu mensejahterkan orang-orang yang kurang mampu yang ada disekitar masjid.


Islam menjadi penyejuk bagi setiap manusia. Dengan demikian kas masjid akan semakin bertambah, dan masjid tidak terlalu bergantung dengan kas yang ada karena keungan selalu berputar dan menjadi keungtungan untuk masjid maupun para penghuni masjid. Sehingga semua orang akan semakin rindu akan kehadiran masjid dan semakin mencintai masjid sebagai tembah ibadah, juga sebagai tempat untuk mereka memperoleh ilmu serta pusat perekonomian masyarakat. Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment