Tadi siang, saya di telpon oleh sang guru, sengaja beliau menelpon saat
berada di kelas. Saya kira ada apa, karena biasanya kami telponan malam hari
dengan waktu yang lama, berdiskusi tentang berbagai persoalan yang ada.
Ternyata beliau hanya menanyakan apakah dulu saat saya menjadi juara olimpide
penelitian se Indonesia sudah punya laptop? Pertanyaan sederhana yang mendorong
saya untuk menuliskannya di blog ini. Pertanyaan itu ternyata dilontarkan
karena ada siswa yang ingin mengikuti event serupa, namun beralasan tidak
memiliki laptop dan lain sebagainya.
Sang Guru, Mr. Panca Harahap
Saya menjadi teringat kenangan indah yang pernah saya dapatkan saat menjadi
juara nasional 5 tahun yang lalu. Proses itu tidak mudah ternyata. Saya
merasakan jatuh bangun dan memang butuh perjuangan yang lebih dari orang lain
untuk bisa mendapatkannya. Bayangkan waktu itu saya belum memiliki laptop. Belum
lancar mengaplikasikan teknologi komputer. Namun hasilnya sungguh diluar
bayangan saya dan bahkan diluar dugaan orang-orang terdekat saya. Dulu, saya
teringat perjuangan yang sangat melelahkan. Tidak ada perjuangan yang mendustai
hasil, dan itulah kodratnya. Mengerjakan karya ilmiah menggunakan laptop
kawan-kawan di asrama, menggunakan laptop sekolah, menggunakan komputer warnet,
dan akhirnya mendapat pinjaman laptop dari Mr. Muhasir kala itu.
Dengan keterbatasan itu saya belajar betapa berharganya ilmu pengetahuan.
Saya terus belajar, berusaha dan tidak pernah berdalih bahwa kekurangan menjadi
penyebab saya tidak bisa berhasil. Justru kekurangan itu memacu diri saya untuk
bisa berbuat lebih baik. Untuk bisa terus belajar lebih sungguh-sungguh karena laptop
pinjaman. Sehingga hasilnya, Alhamdulillah menjadi sesuatu yang sangat indah
dalam perjalanan hidup saya. Perjuangan itu akan cerita ketika kita mampu
melewatinya. Akan akan berhasil ketika bisa mengalahkan keluh kesah yang
menjadi alasan, dan anda mampu memanfaatkan kekurangan untuk terus berusaha
mewujudkan mimpi yang anda inginkan.
Sesaat setelah meraih medali emas bersama Mr. Muhasir(
guru pembimbing yang sangat luar biasa )
Kekurangan bukan menjadi alasan untuk kita berhenti dan menyerah. Justru
kekurangan itulah yang menjadikan semangat, membuat diri kita tertantang untuk
bisa meraih hal yang kita inginkan walaupun dengan dengan keadaan kekurangan.
Saya mengenal sosok Dr. Handry Satriago seorang CEO General Electric Indonesia,
beliau mampu menyelesaikan S1 di IPB, S2 di Monash University Australi, dan S3
di UI. Sangat sulit untuk menyelesaikan S3 pada umumnya. Ternyata, beliau
menyelesaikan kuliah nya dengan kursi roda. Sejak usia 17 tahun beliau divonis
terkena kanker kelenjar getah bening. Sehingga kaki beliau tidak bisa berjalan.
Mengharuskannya beraktifitas dengan kursi roda.
Banyak orang gagal ketika mereka putus asa dan menyerah sebelum mereka
mengetahui kemampuan dan potensi yang mereka miliki. Padahal, potensi yang ada
pada diri kita membutuhkan kekuatan untuk muncul kepermukaan. Dengan perjuangan,
kerja keras, dan semangat juang yang tinggi serta berkat izin Allah pak Handry
mampu menyelesaikan S3 nya dan menjadi CEO termuda di perusahaan tertua di
dunia. Itulah mengapa tadi ketika saya sang guru menelpon dan mengetahui bahwa
ada siswa yang mengeluh, saya tertarik untuk menuliskan kisah ini.
Bersama Bpk Dr. Handry Satriago
Hasil yang kita peroleh tidak ada yang didapatkan dengan kemudahan. Sesuatu
yang instan jarang ada yang tahan lama. Banyak proses yang harus kita lalui,
dan semua proses itu butuh kekuatan, kesabaran, dan kerja keras yang luar biasa
untuk kita mampi meraih hasil dari proses yang telah kita lakukan. Hasil tidak
akan pernah berdusta pada proses. Kekurangan adalah tantangan yang harus kita
selesaikan. Dan kekurangan itu akan mampu menjadi kekuatan yang sangat luar
biasa ketika kita terus berusaha sehingga kita menemukan kekuatan yang muncul
dari kekurangan itu.
Allah tidak tidur, dan Allah selalu melihat apa yang dilakukan hambanya.
Imbalan yang kita dapatkan pasti akan sesuai dengan kerja yang telah kita
lakukan. Dan Allah lah yang akan menilai itu semua. Mari kita sama-sama untuk
terus mencoba berjuang dan memanfaatkan kekurangan sehingga menjadi kakuatan
yang akan membawa diri kita meraih kesuksesan yang kita harapkan. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment